Peran Keluarga bagi perkembanganku

Peran keluarga bagi perkembangan, Agama Katolik Kelas 7

 Peran Keluarga bagi Perkembanganku (K7-Pj 9)


Kompetensi Dasar

3.5. Menemukan peran keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap perkembangan dirinya
4.5. Menghargai peran keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap perkembangan dirinya


Indikator

Peserta didik mampu
1. Menyebutkan faktor-faktor yang dapat merusak kehidupan keluarga zaman sekarang
2. Menyebutkan peran anggota keluarga dalam perkembangan dirinya.
3. Menyebutkan berbagai tindakan yang selayaknya dilakukan demi keutuhan dan
keharmonisan keluarga.
4. Menjelaskan peran keluarga menurut Dokumen Konsili Vatikan II Pernyataan tentang
Pendidikan Kristen, artikel 13.
5. Menyusun doa untuk keluarga.



Keluarga pada dasarnya merupakan lingkungan pertama dan utama bagi setiap orang dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, segala pengalaman dan kondisi yang terjadi dalam keluarga mempunyai daya pengaruh yang paling kuat bagi pembentukan diri seseorang. Pembentukan diri itu terjadi dalam relasi antar anggota keluarga, antar anak dengan orang tua, antar orang tua, antar anggota keluarga yang lain dan
antarkeluarga dengan lingkungan sekitar. Mengingat pentingnya kedudukan keluarga dalam proses pembentukan diri, maka idealnya keluarga menjadi surga, tempat seseorang merasa aman, nyaman, terlindungi dan mendapat pengaruh yang baik. Keluarga idealnya menjadi tempat bagisetiap anggotanya untuk belajar, mengasihi, melayani, dan mengembangkan diri
dan mengembangkan iman. Tetapi sayangnya, banyak remaja sekarang mengenal keluarga jauh dari idealisme seperti itu. Keluarga sering dirasakan bagai neraka yang membuat mereka tidak betah dan ingin tinggal di luar.

Para bapa bangsa Israel mempunyai pandangan yang sama tentang pentingnya keluarga, baik dalam kaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka, maupun dalam kaitannya dengan kehidupan beriman. Sikap hormat dan tanggung jawab terhadap keluarga, antara lain dapat diwujudkan dalam sikap hormat terhadap orangtua. “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya
lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan kepadamu”(lih. Kel 20: 12 dan Ams 4: 1-13, 6: 20-22). Gagasan tersebut masih dipertahankan dalam Perjanjian Baru.Yesus sendiri memperlihatkan sikap hormat dan  penghargaan yang luhur kepada kedua orangtua-Nya. Dengan berupaya
memperdalam pengetahuan agama di Bait Allah, Ia memperlihatkan keinginan-Nya untuk menjadi anak yang berguna bagi sesama (bdk. Luk 2: 41-52). Bahkan, sebelum wafat, Yesus menitipkan Ibu-Nya kepada para murid-Nya (bdk. Yoh 19: 26-27). Sikap terhadap orangtua juga dipertegas dalam ajaran Santo Paulus. Ia mengajak setiap orang untuk mendengarkan
nasihat dan didikan mereka (bdk. Ef 6: 3).

Bertolak dari pengalaman suka dan duka yang dialami peserta didik dalam keluarga masing-masing, mereka diajak untuk semakin menyadari arti penting peran keluarga masing-masing.Dengan demikian, mereka semakin terpanggil pula untuk menciptakan keluarga sebagai lingkungan yang menyenangkan dan sebagai tempat pertumbuhan serta perkembangan mereka. Dengan demikian, mereka juga diharapkan makin menemukan dan memaksimalkan peran mereka dalam keluarga masing-masing.






Keluarga Cemara
(ost. Keluarga Cemara - RCTI)


Harta yang paling berharga adalah keluarga.
Istana yang paling indah adalah keluarga.
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga.
Mutiara tiada tara adalah keluarga.
Selamat pagi emak.
Selamat pagi abah.
Mentari pagi ini bersinar indah.
Terima kasih emak.
Terima kasih abah.
Bentuk kami perkasa.
Putra-putri yang siap berbakti.



Hal yang perlu dipahami :

 1. Saat ini kehidupan keluarga-keluarga mengalami perubahan pola hidup yang sangat tajam. Di perkotaan, kondisi keluarga atau rumah sudah mulai bergeser bagaikan losmen atau tempat penginapan, karena akibat kesibukan masing-masing anggota keluarga menyebabkan mereka jarang berkumpul sama-sama, jarang berkomunikasi satu sama lain walaupun mereka tinggal dalam satu rumah  dan istirahat dalam rumah yang sama. Orang tua sibuk bekerja, berangkat pagi hari pulang malam hari; demikian juga anak-anak sibuk dengan kegiatan sekolah atau kuliah. Kondisi keluarga di pedesaan juga mengalami perubahan. Demi mencari nafkah sebagian orang tua pergi ke kota atau tempat kerja yang jauh, bahkan ke luar negeri. Ketika ada waktu luang, mereka lebih asyik menonton televisi, atau berkumpul dengan orang lain, dari pada saling berbincang satu sama lain.

2. Yang makin tumbuh dalam keluarga-keluarga sekarang adalah sikap kurang peduli satu sama lain. Anak tidak tahu permasalahan yang dialami orang tuanya, dan sebaliknya orang tua tidak tahu  permasalahan anaknya. Banyak orang tua berprinsip: kami harus kerja keras, demi memenuhi kebutuhan anak, mereka harus memahami kami. Sebaliknya anak juga berpinsip: saya tak peduli, yang penting kebutuhan dan keinginanku terpenuhi.

3. Kurangnya komunikasi dalam keluarga adalah awal kehancuran keluarga itu sendiri. Maka tak heran banyak remaja lebih betah di luar rumah dengan teman-
nya dari pada tinggal di rumah. Bahkan ketika ada masalah, lebih senang mencari
penyelesaian orang lain dari pada orang tua atau saudara sendiri.

4 Maka masing-masing anggota keluarga bertanggung jawab demi membangun keutuhan keluarganya sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing.

5 Keluarga merupakan sekolah pertama. Pengetahuan dan keterampilan dasar pertama-tama diperoleh dari keluarga, khususnya kedua orang tua, dan pula anggota keluarga yang tinggal serumah.

6. Masing-masing anggota keluarga mempunyai peran yang tak tergantikan dalam pembentukan dan perkembangan diri. Ketika berhadapan dengan adik, kamu belajar melindungi, belajar melayani dan belajar membantu. Ketika berhadapan dengan kakak, kamu belajar bersikap hormat, belajar meminta bantuan tatkala tidak mampu.Demikian juga dari orang tua, kamu belajar menyayangi, belajar caranya berkorban
demi kebahagiaan orang lain, belajar memberi dan sebagainya.

7 Mengingat penting dan besarnya pernanan keluarga bagi perkembangan dirimu, maka kamu ikut bertanggung jawab terhadap keluarga. Tanggung jawab itu bisadinyatakan dalam ikut ambil bagian dalam permasalahan keluarga, pekerjaan keluarga.
Kamu bukanlah tamu.

8. Keterlibatan dalam keluarga yang paling sederhana dapat dinyatakan dengan cara memberi perhatian pada peristiwa-peristiwa khusus atau istimewa dalam keluarga,misalnya memberi ucapaan selamat pada anggota keluarga yang berulang tahun, dan sejenisnya.

Komentar