Oleh : Damianus Kusviantono,M.Pd
==============================================================
==============================================================
Siang itu, nampak sekelompok siswa yang tergabung dalam OSIS berlatih
upacara didampingi Bu Tetty dan Pak Dadi. Ada yang berlatih mengibarkan
bendera, membawakan acara, membaca Undang-undang dasar 1945, bahkan
juga tidak mau ketinggalan Tim Vocal dan Ensambel turut menyemarakkan
upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke- 66. Itu berarti
bangsa kita sudah “Merdeka” dari penjajahan bangsa asing. Seperti biasa,
saya sebagai Kepala Sekolah juga punya tugas memberikan amanat upacara pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Saya
pun juga mempersiapkan amanat upacara sesuai dengan tema Hari
Kemerdekaan tahun ini adalah : “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus
1945, Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup Dalam Ke-Bhinneka-an Untuk
Kokohkan Persatuan NKRI, Kita Sukseskan Kepemimpinan Indonesia Dalam
Forum ASEAN Untuk Kokohkan Solidaritas ASEAN”. Weleh-weleh –weleh temanya,
luarrr biasa, hebat, tapi bagaimana ya …itu bisa ditangkap dan dipahami
oleh murid-muridku. Ya sudahlah, itu tugas saya, No Problem !!!, ini
memang tugas saya untuk menjadikan sesuatu menjadi lebih muda untuk dipahami.
Rabu
pagi, tanggal 17 Agustus 2011, saatnya upacara peringatan Hari Upacara
Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 66 dilaksanakan. Baik siswa,
Petugas upacara, Wali Kelas, Karyawan siap mengikuti upacara di sekolah . Ada juga lho.. teman-teman kalian yang mengikuti upacara di Kecamatan. Semua siswa Nampak
rapi, petugas upacara mengenakan seragam putih-putih dihiasi hasduk
merah dan kaos tangan putih, sedangkan siswa yang menjadi peserta
mengenakan seragam nasional lengkap (topi ). Pelaksanaan upacara pada
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia berjalan dengan tertib dan khitmat.
Sebelum saya member amanat, saya mengajak seluruh peserta meneriakkan pekik merdeka sebanyak kali
sambil mengepalkan tangan . Sontak serentak suara itu memecah
keheningan. Dalam amanat upacara , saya menyampaikan 5 point penting
agar anak-anak SMP Santo Carolus dapat mengisi kemerdekaan dalam konteks sebagai remaja . Adapun 5 point itu yang menjadi issue penting agar kita bisa menyiapkan diri dalam mengisi kemerdekaan, sebagai berikut :
1) Internasional:
Indonesia tahun 2011 ini memegang tampuk kepemimpinan di tingkat ASEAN . Bahkan jalinan kerja sama tidak hanya di level ASEAN (baca: Asia Tenggara) saja, tapi juga meluas level ASIA, Malah sekarang ASEAN+3 (Asian Plus Three) yaitu : Jepang, China dan Korea Selatan, juga
bergabung dengan ASEAN. Hal ini mengisyaratkan bahwa kepemimpinan ASEAN
sangat diwarnai oleh pemimpin yang lahir dari Bangsa kita. Maka, hal
ini menjadi tantangan bagi kita dalam ikut serta menyiapkan diri sebagai
pemimpin-pemimpin masa depan. Inilah VISI yang tengah disiapkan
sekolah, kelak lahirlah Pemimpin Bangsa Indonesia
dari SMP Santo Carolus. Wahai … murid-muridku, Kalianlah Calon Pemimpin
Bangsa , Ayo siapkan dirimu sejak dini, mulai sekarang !!!
2) Nasional :
Tahun ini Surabaya dinobatkan menjadi kota terbersih di Indonesia dan Asia Tenggara. Lain dari pada itu, dari segi ekonomi, Surabaya menjadi kota tujuan bagi pencari
penghidupan yang layak baik dari daerah maupun manca Negara. Surabaya
juga mempunyai predikat kota dengan biaya paling efektif/murah diantara
133 kota masa depan ASIA, Surabaya menjadi tujuan investasi lhoo….. . Surabaya juga maju dibidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta pengembangan talenta anak-anak. Hal
ini merupakan prestasi yang dapat mengobarkan semangat Nasionalisme
bangsa dalam ikut serta berperan dalam dunia internasional. Hal ini juga
sangat menuntut kesiapan dalam menghadapi tantangan yang dapat kita
jadikan peluang bagi tugas-tugas kita selanjutnya.
3) Peran serta siswa ( Pelajar yang juga remaja) :
Sebagai
Pelajar SMP yang memasuki usia remaja, kalian mempunyai tantangan
tersendiri untuk menjadi sosok pemimpin bangsa dan dunia masa depan.
Nama tantangan itu adalah tugasTantangan perkembangan baik dari dalam terkait dengan pencarian identitas diri sedangkan dari luar yaitu adanya pengaruh-pengaruh negative yang menghambat pencarian identitas diri. Ini tugas perkembangan kepribadian yang penting yang harus kalian hadapi. Dalam pengamatan saya, ada sebagian kalian yang sudah mengalami pencapaian identitas diri ditandai dengan : mampu mewujudkan namun ada yang belum. Bagi yang belum mencapai Identitas diri ada tanda-tandanya : banyak masalah yang muncul di rumah atau di sekolah : datang
sekolah sering terlambat, tidak kerja PR, Lupa membawa buku, tidak
tertib berseragam , membawa dan pamer HP, tidak siap mengikuti
pembelajaran dan tidak belajar di rumah, saling olok, pacaran di sekolah dan mungkin juga masuk dalam perangkap pornografi . hal-hal tersebut justru menghambat diri kalian untuk menjadi calon pemimpin masa depan. Justru saat remaja ini energimu sedang mengalami perkembangan yang maksimal baik kognitif, Biologis, Moral, Psykologis. Kenapa diam saja ??, Cepat
keluar dari belunggu itu, jangan bingung terus …. . Sulit ?, cepat
ambil keputusan berjuanglah, berjuanglah untuk mencapai cita-cita kalian
. Jangan kalah dengan tantangan , tidak ada yang mudah untuk menuju
jalan kesuksesan, kalian tidak dapat berkembang sendiri, kalian masih
membutuhkan orang lain, pendampingan orang tua, guru, dan orang –orang yang dewasa di sekitar kalian.
4) Peran Serta Orang tua
Dalam
membantu tugas perkembangan remaja mencapai identitas diri maka peranan
orang tua sangat penting. Dalam keluargalah sekolah pertama dan utama
bagi anak. Jelas, tidak dapat dipungkiri orang tua menjadi motor,
penggerak , drive dari penemuan jati diri putra-putri mereka. Orang tua bekerja (karir) tidak menjadi masalah , asal…. mempunyai waktu untuk berkomunikasi dengan
anak yang efektif. Pendidikan dari orang tua terkait kemandirian anak
perlu dilatihkan agar anak mempunyai keterampilan hidup. Contoh
sederhana : menyiapkan buku untuk tugas harian sekolah, memberi
kesempatan menyampaikan ide dan melaksanakannya dengan tetap monitoring
orang tua, selain itu remaja membutuhkan dukungan (support)
dari orang tua. Kemandirian merupakan salah satu ciri kematangan yang
memungkinkan remaja berfungsi otonom . Sehingga dapat dikatakan remaja
yang mandiri berarti dia mampu menentukan arah, tujuan hidupnya, mampu
menentukan dirinya, mampu mengatur dirinya dengan kebebasannya.
Kemandirian itu dapat terwujud juga disebabkan gaya pengasuhan yang
tepat: gaya pengasuhan Authoritative: biasanya orang tua melibatkan anak
dalam mengambil keputusan, fleksibel, disiplin, bersikap terbuka. Namun
juga ada gaya pengasuhan orang tua yang justru membuat putra-putri
mereka tidak mandiri atau kurang mandiri. Orang tua yang sering memberi
kelonggaran dalam pengasuhan atau kebebasan tanpa control (permissive) menjadikan
sikap anak menentang, memberontak, semau gue, menuntut, tidak tekun
dalam belajar di sekolah, agresif, pengendalian diri yang lemah, dan
tidak bertanggungjawab. Demikian juga gaya pengasuhan uninvolved , sangat berpengaruh pada remaja , cirinya : sering mencari pelarian dari rasa kesepian dengan mencari penerimaan dari orang lain.
Maka
orang tua diharapkan juga mengetahui gaya pengasuhan yang tepat agar
potensi anak dapat berkembang secara optimal saat remaja. Dengan
komunikasi yang intens (mendalam) dan pendampingan yang konsisten remaja
mampu menemukan identitas dirinya, dengan demikian ia mampu lebih
berprestasi sesuai dengan talenta (bakatnya). Kemandirian sangat
dibutuhkan remaja yang mau menjadi pemimpin masa depan. Semoga orang tua
selalu tekun mengusahakan pendampingan putra-putri mereka dengan tetap
bergandengan tangan dengan guru di sekolah.
5) Peran serta sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang membantu orang tua dalam memberikan proses pembelajaran
tidak dapat berjalan sendiri. Sekolah dan orang tua meruapakan 2 mata
uang yang saling memiliki ketergantungan. Masing-masing dapat
menyampaikan harapannya agar dalam membantu remaja yang melaksanakan
tugas perkembangan dapat mengalami perkambangan yang optimal. Berbagai
kegiatan dilaksanakan di sekolah baik yang akademik maupun non akademik
semua diabdikan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Sekolah dan
orang tua harus saling bekerja sama, saling membantu dan mendukung
sehingga penanaman nilai ini selain konsisten juga berkesinambungan.
Sehingga nilai-nilai yang ditanamkan menjadi suatu kebiasaan dan
selanjutnya menjadi karakter siswa SMP Santo Carolus yang tangguh, ulet
dan tetap unggul. Mari kita satukan hati, bulatkan tekat untuk mencapai
VISI menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dunia yang mampu mewujudkan
dunia yang damai dan sejahtera bagi umat manusia.
Demikian
amanat upacara , pasukan bisa disiapkan. Itulah kata-kata saya ketika
mengakhiri amanat upacara di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Semoga
Jayalah, SMP Santo Carolus, Jayalah Yayasan Tarakanita. Selanjutnya
kami melanjutkan upacara dan mengakhirinya dengan pemberian reward bagi
siswa yang mengikuti Gladi Pimpinan Regu (Pramuka) pada tanggal 13
Agustus 2011, di SD Santo Carolus. Kegiatan Gladian itu diadakan oleh
BKS SD Surabaya. Dan selanjutnya pembagian hadiah lomba-lomba pada
peringatan 17 agutusan.
Komentar
Posting Komentar