Puisi : Santo Carolus
Karya : Damianus Kusviantono
Surabaya, 4 Nopember 2012
Carolus kecil yang elok, Carolus kecil yang ceria,
Tangis dan gelak tawamu adalah pujian bagi Sang Pencipta
Ketika kau bermain dengan kanak-kanak Yesus, betapa akrabnya.
Oh... Carolus,
bocah yang tumbuh dewasa,
lari kecilmu dulu ternyata untuk menyambut anak-anak jaman,
yang kehilangan arah akibat kekerasan –demi kekerasan,
tanganmu yang kuat namun lembut, merangkul mereka.
Mata indahmu menatap masa depan,
yang tidak terhalang oleh egoisme dan hedonisme manusia,
Kau ubah hidup tanpa harapan menjadi hidup yang bermakna
Dalam dirimu yang penuh cinta ada Citra Allah yang meraja.
Laksana angin segar yang menghembuskan perubahan,
demikian juga dirimu membawa semangat untuk belajar,
belajar tentang hidup dan keutamaan sebagai citra Allah.
Kehadiranmu menjadi obat penawar dikala wabah datang,
Senyumanmu adalah obat bagi umatmu,
Salib yang kau panggul tanda cinta yang menyala,
yang tidak pudar oleh jaman yang senantiasa berziarah.
Langkahmu tak pernah berhenti mencari Yesus yang hadir,
Kau kalahkan egoisme dan hedonisme yang mengakar,
dalam hidup manusia yang mengalami kegalauan,
Imanmu memamampukan dirimu menjadi martir,
Santo Carolus, kini panggilan namamu di surga.
ini 2 apa 4 Bait pak/bu?
BalasHapusMohon maaf atas keterlambatan, dan ketidaknyamanannya. Puisi ini telah kami sunting ulang sehingga dapat dimengerti.
Hapussoallllnya saya bingung maksudnya gimanaaaaa
BalasHapus