Aku memiliki kemampuan




Aku memiliki Kemampuan (PJ-3)
1.      Sebagian kecil saja diantara kalian remaja ( SMP)  yang sudah mampu mengenali dan menyadari kemampuan yang dimilikinya, khususnya  kemampuan yang menonjol dan yang mendapat bimbingan dan penyaluran dari guru atau orang tuanya.
2.      Tetapi lebih banyak diantara kalian  yang sampai saat ini masih mengalami kebingungan. Oleh karena itu, kalian  perlu dibimbing untuk menemukannya sehingga sejak dini kalian bisa mengarahkan cita-cita mereka sesuai dengan kemampuannya itu.
3.      Kalian  perlu dilatih melihat kemampuan-kemampuan yang menonjol, kebiasaan yang paling disukai, minat yang ditekuni.
4.      Kalian  juga perlu dilatih mendengar pendapat teman-temannya tentang kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya itu.
5.      Iman Kristiani menegaskan kepercayaan bahwa setiap manusia sejak awal diciptakannya sudah dibekali oleh Allah dengan berbagai kemampuan.
6.      Bekal itu diberikan supaya manusia dapat hidup dan berkembang menuju kesempurnaannya. Setiap orang diberi kemampuan yang berbeda satu terhadap yang lain, sebab dengan perbedaan tersebut maka terjadilah apa yang dikehendaki Tuhan, yakni agar manusia saling membantu dan bekerjasama dalam memperkembang diri.
7.      Tetapi kemampuan yang telah dianugerahkan Allah itu perlu disadari dan dikembangkan dengan sikap yang bertanggung jawab, sebab pada saatnya nanti, manusia harus mempertanggungjawabkan pemberian Tuhan itu.

Injil Matius 25: 14-30
25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
25:17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
a. Perumpamaan tentang talenta memberi pesan yang cukup jelas. Kemampuan yang ada pada diri manusia merupakan anugerah Allah, bukan berasal dari diri manusia itu sendiri. Manusia harus bertanggung jawab terhadap pemberian Tuhan itu. Sikap  bertanggung jawab ditunjukkan dengan berusaha keras mengembangkannya agar berbuah berlipat ganda, dan berguna bagi diri sendiri. Sebaliknya, bila manusia hanya membenamkan kemampuan yang telah diberikan itu, berarti manusia menyia-nyiakan anugerah itu, dan dan lama-kelamaan kemampuannya itu akan tumpul, bahkan akan hilang.
b. Banyak cara untuk mengembangkan kemampuan atau talenta, misalnya: Melatih diri terus-menerus tanpa takut salah atau gagal; masuk dalam kelompok atau organisasi yang mempunyai minat yang sama sehingga dapat saling mengembangkan; belajar dan berani bertanya kepada orang yang lebih berpengalaman.selain itu, perlu disertai dengan sikap-sikap berikut: tidak mudah putus asa; tekun; disiplin; berusaha dengan keras; menyertakan Tuhan dalam setiap usaha.

c. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak mempunyai kemampuan, sebab pada saat Allah menciptakannya, Ia sudah membekali manusia dengan berbagai kemampuan, walaupun kemampuan yang diberikan itu berbeda satu dengan yang lain. Tugas manusia adalah bertanya, mencari dan menemukan dalam dirinya kemampuan-kemampuan itu.
d.   Ada kemampuan yang sifatnya umum dimiliki semua orang, ada yang sifatnya  khusus. Semua orang bisa berlari, tetapi ada yang bisa cepat sehingga bisa  meraih sukses lewat kemampuan lainnya itu, ada yang biasa-biasa saja. Semua orang bisa bicara, tetapi ada yang beruntung dengan kemampuan bicaranya menghasilkan banyak uang, ada yang senang membicarakan oang lain, ada yang bicara seperlunya.
e.  Kemampuan yang telah dianugerahkan Tuhan itu perlu dilatih dan dikembangkan, agar lebih bermanfaat. Tidak bisa langsung terampil tanpa berlatih.

Pada akhir pelajaran , kalian diharapkan  mampu menemukan, mengamini, dan menyadari panggilan berbagai kemampuan yang melekat pada dirinya yang telah dianugerahkan oleh Tuhan kepadanya. Pada akhirnya diharapkan peserta didik siap mengarahkan dan mengembangkan hidup dan masa depan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dalam kerja sama dengan orang lain dan dengan
penuh kepercayaan diri.

Komentar