1.
Sebagian kecil saja diantara kalian remaja ( SMP) yang sudah mampu mengenali dan menyadari
kemampuan yang dimilikinya, khususnya kemampuan yang menonjol dan yang mendapat
bimbingan dan penyaluran dari guru atau orang tuanya.
2.
Tetapi lebih banyak diantara kalian yang sampai saat ini masih mengalami
kebingungan. Oleh karena itu, kalian perlu dibimbing untuk menemukannya sehingga
sejak dini kalian bisa mengarahkan cita-cita mereka sesuai dengan kemampuannya
itu.
3.
Kalian perlu dilatih
melihat kemampuan-kemampuan yang menonjol, kebiasaan yang paling disukai, minat
yang ditekuni.
4.
Kalian juga perlu dilatih
mendengar pendapat teman-temannya tentang kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya itu.
5.
Iman Kristiani menegaskan kepercayaan bahwa setiap manusia sejak
awal diciptakannya sudah dibekali oleh Allah dengan berbagai kemampuan.
6.
Bekal itu diberikan supaya manusia dapat hidup dan berkembang
menuju kesempurnaannya. Setiap orang diberi kemampuan yang berbeda satu
terhadap yang lain, sebab dengan perbedaan tersebut maka terjadilah apa yang
dikehendaki Tuhan, yakni agar manusia saling membantu dan bekerjasama dalam memperkembang
diri.
7.
Tetapi kemampuan yang telah dianugerahkan Allah itu perlu
disadari dan dikembangkan dengan sikap yang bertanggung jawab, sebab pada
saatnya nanti, manusia harus mempertanggungjawabkan pemberian Tuhan itu.
Injil Matius 25: 14-30
25:14 "Sebab
hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang
memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
25:15 Yang seorang
diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi
satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
25:16 Segera
pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu
beroleh laba lima talenta.
25:17 Hamba yang
menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
25:18 Tetapi hamba
yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu
menyembunyikan uang tuannya.
25:19 Lama sesudah
itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
25:20 Hamba yang
menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya:
Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima
talenta.
25:21 Maka kata
tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan
setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam
kebahagiaan tuanmu.
25:22 Lalu
datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan
percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
25:23 Maka kata
tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan
setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku
akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan
turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:24 Kini
datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu
bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak
menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25 Karena itu
aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini,
terimalah kepunyaan tuan!
25:26 Maka jawab
tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa
aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana
aku tidak menanam?
25:27 Karena itu
sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang,
supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
25:28 Sebab itu
ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai
sepuluh talenta itu.
25:29 Karena setiap
orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi
siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari
padanya.
25:30 Dan
campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap.
Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
a. Perumpamaan tentang talenta memberi pesan yang cukup jelas.
Kemampuan yang ada pada diri manusia merupakan anugerah Allah, bukan berasal
dari diri manusia itu sendiri. Manusia harus bertanggung jawab terhadap pemberian
Tuhan itu. Sikap bertanggung jawab
ditunjukkan dengan berusaha keras mengembangkannya agar berbuah berlipat ganda,
dan berguna bagi diri sendiri. Sebaliknya, bila manusia hanya membenamkan
kemampuan yang telah diberikan itu, berarti manusia menyia-nyiakan anugerah
itu, dan dan lama-kelamaan kemampuannya itu akan tumpul, bahkan akan hilang.
b. Banyak cara untuk
mengembangkan kemampuan atau talenta, misalnya: Melatih diri terus-menerus
tanpa takut salah atau gagal; masuk dalam kelompok atau organisasi yang
mempunyai minat yang sama sehingga dapat saling mengembangkan; belajar dan
berani bertanya kepada orang yang lebih berpengalaman.selain itu, perlu
disertai dengan sikap-sikap berikut: tidak mudah putus asa; tekun; disiplin; berusaha
dengan keras; menyertakan Tuhan dalam setiap usaha.
c. Tidak ada seorang
pun di dunia ini yang tidak mempunyai kemampuan, sebab pada saat Allah
menciptakannya, Ia sudah membekali manusia dengan berbagai kemampuan, walaupun
kemampuan yang diberikan itu berbeda satu dengan yang lain. Tugas manusia
adalah bertanya, mencari dan menemukan dalam dirinya kemampuan-kemampuan itu.
d.
Ada kemampuan yang sifatnya umum dimiliki semua orang, ada yang
sifatnya khusus. Semua orang bisa berlari,
tetapi ada yang bisa cepat sehingga bisa meraih sukses lewat kemampuan lainnya itu, ada
yang biasa-biasa saja. Semua orang bisa bicara, tetapi ada yang beruntung
dengan kemampuan bicaranya menghasilkan banyak uang, ada yang senang
membicarakan oang lain, ada yang bicara seperlunya.
e. Kemampuan yang
telah dianugerahkan Tuhan itu perlu dilatih dan dikembangkan, agar lebih
bermanfaat. Tidak bisa langsung terampil tanpa berlatih.
Pada akhir
pelajaran , kalian diharapkan mampu
menemukan, mengamini, dan menyadari panggilan berbagai kemampuan yang melekat
pada dirinya yang telah dianugerahkan oleh Tuhan kepadanya. Pada akhirnya diharapkan
peserta didik siap mengarahkan dan mengembangkan hidup dan masa depan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki dalam kerja sama dengan orang lain dan dengan
penuh kepercayaan
diri.
Komentar
Posting Komentar