Latihan soal agama Katolik SMP Kelas 9
PERJUANGAN PENGEMBANGAN IMAN
Kepustakaan : Komisi Kateketik. 2003. Persekutuan Murid-Murid Yesus. Kanisius. Yogyakarta
Disusun Oleh : Damianus Kusviantono S. Pd, M.Pd (09/2012)
Diperbaharui Oleh: William Setiadji (01/2019)
Dasar Kitab suci:
a. Filipi 1 : 27-30
b. 2 Tim 1:14
c. Lukas 17 : 6
d. 1 Kor 9: 24-27
1. Ceritakan pengalaman pribadi tentang pengembangan iman dalam hidup sehari-hari !
( Semua Jawaban siswa diharapkan berkaitan dengan pengembangan iman katolik, seperti contohnya.
a. Berdoa harian secara teratur,
b. Membaca kitab suci,
c. Aktif dalam kegiatan rohani dan sosial, misal : mengikuti doa-doa bersama di lingkungan tinggal , dan terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan)
2. Sebutkan contoh-contoh iman yang berkembang dan iman yang tidak berkembang!
a. Contoh iman yang tidak berkembang:
> Memiliki pengetahuan iman tetapi sikap dan pola pikirnya tidak menunjukkan kebaikan
> Pengetahuan imannya tidak bermakna dan doanya hanya di bibir saja, tidak dihayati secara tulus sehingga doanya tidak berdampak dalam kehidupannya
b. Contoh Iman yang berkembang
> Tutur kata serta tindakannya berkenan pada Tuhan dan banyak orang
> Mampu menanggapi kenyataan hidup dengan penuh makna
> Mampu memotivasi dirinya di dalam berpikir, berperilaku dan bertindak
3. Sebutkan faktor penghambat dan pendukung pengembangan iman !
a Faktor Penghambat
> Kecenderungan bermalas-malasan dan bersantai-santai atau pun bermain melulu
> Terlalu disibukkan oleh banyak kegiatan lain yang tidak berguna
> Terlalu gemar menonton acara hiburan (TV) atau Film yang menyita seluruh perhatian ,
> Kecanduan untuk surfing di media internet.
> Kecendrungan tidak bisa lepas dari menggunakan gadget.
Banyak hal ini membuat tidak ada waktu untunk pengembangan iman.
(doa bersama, pendalaman iman, membaca kitab suci dalam keluarga , dan perayaan ekaristi terabaikan.)
b Faktor Pendukung:
Hal ini sebaiknya dilakukan agar iman kita berkembang:
> Motivasi atau Keinginan memiliki bekal hidup,
agar mampu memecahkan masalah yang dijumpai dalam hidup sehari-hari, bisa hidup lebih bermutu, mampu berjasa bagi orang lain dan semakin bijak.
> Motivasi atau keinginan untuk berusaha untuk meneladani para kudus dan menjadi kudus.
seperti meneladani tokoh-tokoh dalam kitab suci (dalam perjanjian Lama dan Baru) dan tokoh-tokoh Gereja (Orang Kudus, Santo-Santa, Beato-Beata).
4. Jelaskan pandangan gereja tentang perlunya pengembangan iman !
> Iman perlu dikembangkan dengan berbagai usaha , karena iman yang kuat akan membuat kita tumbuh sebagai pribadi yang utuh
> Perjuangan untuk pengembangan iman sangat di tekankan oleh Santo Paulus dalam Filipi 1: 27-30 (baca dasar biblis-di atas) , Santo Paulus menegaskan cita-cita yang harus diupayakan bagi orang beriman dalam memperjuangkan imannya,
5. Berikanlah contoh tentang cara-cara dan sarana pengembangan iman !
>- Mengikuti Perayaan Ekaristi yang dihayati dengan benar (Motivasi Menghayati)
>- Membiasakan diri berdoa, Doa-doa harian baik dalam keluarga, sekolah maupun di mana saja yang dilaksanakan secara pribadi atau pun dalam kelompok.
>- Membaca dan memahami ajaran-ajaran Gereja yang berkembang dalam tradisi serta ajaran Gereja masa kini (Ajaran –Ajaran Gereja)
>- Mendengarkan kotbah, membaca renungan harian (Buku renungan, kotbah Imam)
>- Mengikuti pembinaan atau pendalaman iman (Rekat, Biak, Katekeumen, Krisma, dll)
6. Apa ciri-ciri orang yang berkembang dalam imannya !
Orang yang berkembang dalam imannya tampak dalam tutur kata serta tindakan-tindakannya yang semakin berkenan bagi Tuhan dan sesama.
7. Mengapa orang yang memiliki pengetahuan iman tidak selalu mengami perkembangan iman !
Karena pengetahuan iman yang dimiliki seseorang tidak selalu mampu menerapkan pengetahuan imannya. Ketidakmampuan seseorang untuk menerapkan pengetahuan imannya nampak dalam pola pikir, tindakan-tindakannya dan tutur katanya yang tidak menunjukkan kebaikan bagi sesama.
8. Mengapa orang yang selalu berdoa atau aktif mengikuti doa di Lingkungan tidak selalu berkembang imannya ?
Karena orang tersebut hanya sekedar melaksanakan kegiatan keagamaan yang bersifat lahiriah saja, belum sampai pada tahap pembatinan atau belum adanya internalisasi doa-doa dalam praktik hidup sehari-hari seseuai ajaran Tuhan Yesus yaitu hidup dalam kasih. Dapat dikatakan orang tersebut melaksanakan doa hanya di bibir saja tetapi tidak dihayati secara tulus, sehingga kegiatan doa-doa yang dilaksanakan tidak mempunyai dampak dalam kehidupannya.
9. Apakah para rasul pernah mengalami kesulitan dalam pengembangan iman mereka ?
Para Rasul juga pernah mengalami kesulitan dalam usahanya mengembangkan iman, Para Rasul memohon kepada Tuhan Yesus agar iman mereka ditambahkan. “ Tambahkanlah iman kami” , Lukas 17:5)
Sekian Terima Kasih,
Damianus Kusviantono S.Pd M.Pd
Terima kasih banyak
BalasHapus