Martabat Luhur sebagai Citra Allah - Pendidikan Agama Katolik kelas 7

MARTABAT LUHUR SEBAGAI CITRA ALLAH
Materi agama Katolik Kelas 7, Bab 1
Disusun oleh : Damianus Kusviantono,M.Pd (22/1 2013)
Diperbaharui oleh: William Setiadji (4/5 2020)

Kepustakaan : Komisi Kateketik. 2003. Persekutuan Murid-Murid Yesus. Kanisius. Yogyakarta
Katekimus Gereja Katolik 356-361
Gradium et Spes

Pengertian kata “Citra” adalah gambaran (image) yang menunjukkan pada identitas atau ciri seseorang/kelompok . Kata “Citra” juga sering dikaitkan dengan dengan suatu nilai yang dianggap ideal dan baik dan umumnya terkait dengan dengan tindakan, sifat atau karakter. Kata citra juga mempunyai makna keserupaan , kesegambaran atau kemiripan antara seseorang atau kelompok yang dicitrakannya. Misalkan anak yang merupakan citra orangtuanya. 


Allah menciptakan manusia menurut citra-Nya, sesuai dengan yang tertulis di kisah penciptaan kitab Kejadian 1:27. Manusia memiliki perhatian "khusus" dalam ciptaan karena dari semua makluk yang dapat dilihat hanya manusia yang  diciptakan "menurut citra Allah" yang berarti manusia memiliki kodrat rohani dan jasmani. Manusia juga diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan. Serta Allah mau menjadikan dia sahabat-Nya. Penciptaan manusia seakan-akan membuat Allah "bekerja". sesuai dengan Kejadian 2:7 dimana Tuhan membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya pada hari yang keenam, seolah-olah menunjukan keutamaan manusia daripada hanya menciptakan melalui sabda (ciptaan lainnya.) Diciptakan sebagai citra Allah membuat manusia bermartabat secara pribadi, bukan barang. Manusia menjadi tuan atas dirinya sendiri melalui kehendak bebas. 

Manusia sebagai Citra Allah berarti serupa dan segambar dengan Allah sendiri. Kata serupa dan segambar sekaligus melukiskan secara tepat bahwa manusia dan Allah berbeda.

Sebuah realitas ditengah anak-anak berusia remaja biasanya mulai bertanya-tanya dan menghadapi suatu problem dalam proses perkembangannya yaitu Krisis Identitas. Krisis Identitas adalah suatu krisis yang dialami oleh remaja dalam perkembangan dirinya terkait dengan menemukan jawaban atas pertanyaan “Siapa Aku?”. Seringkali remaja yang tidak mampu menuntaskan krisis identitas yang terjadi dalam dirinya mengakibatkan perkembangan diri yang negatif dan merasa terasing dari dirinya sendiri maupun lingkungannya. Sesungguhnya krisis identitas ini sangat mudah diselesaikan dengan konsep sederhana iman, dengan melihat bagaimana dan untuk apa manusia diciptakan. 

Manusia diberi empat kemampuan yang membedakannya dengan ciptaan lain yang unik sebagai citra Allah. yaitu: Akal Budi (reason), Kehendak bebas(freewill), dan Hati nurani(Conscience) 

Ajaran gereja katolik dalam dokumen gereja Gaudium et Spes artikel 24 selaras dengan alkitab dengan jelas menjelaskan bahwa Manusia adalah mahluk yang dikehendaki Allah. Manusia dipanggil untuk ambil bagian dalam kehidupan Allah sendiri. Oleh karena itu cinta kasih terhadap Allah dan sesama merupakan perintah yang pertama dan terbesar. Kita belajar dari Kitab suci, bahwa kasih terhadap Allah tidak terpisahkan dari kasih terhadap sesama. Menjadi makin jelaslah, bahwa itu sangat penting bagi orang-orang yang semakin saling tergantung dan bagi dunia yang semakin bersatu.


Latihan soal dan pembahasan

1. Sebutkan problem yang dihadapi remaja dalam proses perkembangannya !
Problem yang dihadapi remaja dalam proses perkembangannya yaitu Krisis Identitas

2. Jelaskan tentang Krisis Identitas yang terjadi pada diri remaja !
Krisis Identitas adalah suatu krisis yang dialami oleh remaja dalam perkembangan dirinya  terkait dengan menemukan jawaban atas pertanyaan “Siapa Aku”.

3. Apa akibatnya jika seorang remaja tidak mampu menuntaskan krisis identitas yang terjadi dalam dirinya !
Akibatnya yaitu mereka akan mengalami perkembangan diri yang negatif , yakni mereka akan merasa diri terasing  dari dirinya sendiri maupun lingkungannya.

4. Apa salah satu aspek yang mencirikan identitas seseorang?
Salah satu aspek yang mencirikan identitas seseorang adalah iman

5. Apa yang dapat kita petik dari Kitab Kejadian 1 :26-28?
Allah menganugerahkan kemampuan istimewa berupa akal budi , kebebasan dan hati nurani. Dengan bekal itu , manusia memiliki martabat sebagai pribadi. Ia bukan sesuatu, melainkan seseorang. Ia mampu mengenal dirinya sendiri, menjadi tuan atas dirinya , mengabdikan diri dalam kebebasan dan hidup dalam kebersamaan dengan orang lain. Dan karena rahmat ia dipanggil untuk membangun relasi dengan penciptaNya.

6. Jelaskan pengertian kata “Citra” dengan benar !
Pengertian kata “Citra” adalah gambaran (image) yang menunjukkan pada identitas atau ciri seseorang/kelompok . Kata “Citra” juga sering dikaitkan dengan dengan suatu nilai yang dianggap ideal dan baik dan umumnya terkait dengan dengan tindakan, sifat atau karakter. Kata citra juga mempunyai makna keserupaan , kesegambaran atau kemiripan antara seseorang atau kelompok yang dicitrakannya. Misal. Anak  mirip orang tuanya

7. Jelaskan pengertian bahwa manusia adalah “citra Allah” dengan benar!
Manusia sebagai citra Allah  artinya serupa dan segambar dengan Allah sendiri. Kata serupa dan segambar sekaligus melukiskan secara tepat bahwa manusia dan Allah berbeda.

8. Jelaskanlah bahwa manusia sebagai citra Allah adalah manusia adalah mahluk yang sangat dicintai Allah, hal ini  tertulis dalam Gaudium et Spes  artikel 24!
Manusia adalah mahluk yang dikehendaki Allah 
Manusia dipanggil menjadi untuk ambil bagian dalam kehidupan Allah sendiri
Oleh karena itu cinta kasih terhadap Allah dan sesama merupakan perintah yang pertama dan terbesar.

Komentar

Posting Komentar