Gereja sebagai Tanda dan Sarana Keselamatan - Pendidikan Agama Katolik Kelas 8

Gereja sebagai Tanda dan Sarana Keselamatan
Pendidikan Agama Katolik Kelas 8 Bab 7

Oleh Damianus Kusviantono M. Pd & William Setiadji



Lihat Video Pengantar singkat di https://www.youtube.com/watch?v=ZgUrd_aOcbU
Dasar Biblis : Lukas 19: 1-10, Matius 14: 30-31, Lukas 8:35-36, Yohanes 14:6. Yoh 15:16
Referensi: Lumen Gentium art. 14

Simbol atau Tanda, digunakan untuk menandakan, atau membawa tanda. Sedangkan Keselamatan sendiri berarti "terhindar dari Maut" yang menjamin hidup jasmani dan berarti "Pengampunan Dosa" yang membebaskan jiwa dari Maut. 

Beranjak dari kisah Zakheus, Manusia rindu akan keselamatan seperti Zakheus yang mencari Yesus. Ia rindu untuk bertemu Tuhan. Sama seperti Zakheus, manusia dengan kekuatannya sendiri tidak dapat menemukan Keselamatan. Tuhan mau dan memiliki inisiatif dahulu untuk menyelamatkan manusia. Tuhan sendirilah yang memanggil Zakheus untuk turun dan memintanya untuk mau disinggahi oleh Yesus, persis seperti manusia seutuhnya. Tuhan mau menyelamatkan manusia dengan mengutus PutraNya yang Tunggal, yakni Yesus Kristus, sang Jalan Keselamatan itu sendiri. (Yohanes 14:6.) 

Inisiatif pertama datang dari Allah, namun Allah tetap memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih apakah ia mau percaya kepada-Nya dengan mempercayai Kristus Putra-Nya, atau tidak.
Allah memberikan rahmat-Nya agar kita dapat memilih Kristus, dan kita menanggapi rahmat-Nya itu dengan kehendak bebas kita untuk memilih Kristus. ( Yoh 15:16) Yesus mau menyelamatkan seluruh umatNya, berdosa maupun tidak, bahkan Ia datang untuk menyelamatkan yang berdosa, (Markus 2:17) Keselamatan adalah karunia Tuhan yang diberikan kepada umatNya dengan bayaran sengsara dan wafatNya di kayu salib. 

Yesus mendirikan Gereja (/Jemaat) Nya diatas Petrus, (Matius 16:18) yang terus bersuksesi (suksesi apostolik) hingga sekarang dalam bentuk Gereja Katolik. Gereja Katolik menjadi satu-satunya sarana keselamatan yang didirikan Yesus, sehingga hanya di dalam gereja bisa berjalan diatas Jalan Keselamatan yaitu Yesus sendiri. Sejalan dengan Dogma Gereja "Extra Ecclesiam Nulla Salus." 

Konsili Vatikan II dalam Lumen Gentium art. 14 menjelaskan, Gereja yang sedang mengembara ini perlu untuk keselamatan. Sebab hanya satulah Pengantara dan jalan keselamatan, yakni Kristus.

Yesus hadir bagi kita dalam tubuh-Nya, yakni Gereja. Yesus menekankan perlunya iman dan babtis (lih. Mrk 16:16; Yoh 3:5). Kristus sekaligus menegaskan perlunya Gereja, yang dimasuki orang-orang melalui baptis.

Maka dari itu andaikata ada yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan.

Tetapi walaupun dibaptis, namun tidak bertambah dalam cinta kasih juga tidak diselamatkan, sebab itu seperti badannya saja berada dalam pangkuan Gereja, melainkan tidak dengan hatinya.

Hendaklah menyadari, bahwa mendengar injil keselamatan itu bukan karena jasa-jasa mereka sendiri, melainkan anugrah rahmat dari Kristus. Dan bila mereka tidak menanggapi rahmat itu dengan pikiran, perkataan dan perbuatan, mereka bukan saja tidak diselamatkan, malahan akan diadili lebih keras.

Gereja dapat memimpin manusia kepada keselamatan (sarana keselamatan) karena Roh Kudus yang memberi hidup kepada Gereja, tinggal dan berdiam di dalamnya. Allah Bapa dan Putra mengutus Roh Kudus kepada Gereja-Nya. Roh Kudus ini memampukan Gereja untuk mengajar, menguduskan dan memimpin umat beriman di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, serta memberikan teladan kekudusan, sebagaimana nyata pada para orang kudus.

Komentar